Pakuan Pos - Ada yang berbeda pada Latihan Gabungan Anggota Mapala Stacia (LIGA) Universitas Muhammadiyah Jakarta kali ini. Belasan anggota aktif membidik Taman Nasional Gunung Gede Pangrango untuk dijelajahi. Kawasan ini menjadi sarana pembelajaran untuk dua hari ke depan 29 juni 2024 -1 juli 2024.
Bermula dari pesan singkat di grup WhatsApp organisasi, ajakan untuk mengisi liburan dengan berlatih bersama mendapat sambutan hangat. Pada kegiatan kali ini, isu lingkungan menjadi fokus utama, di mana aktivitas manusia mempengaruhi semuanya.
Dewan Sengketa Indonesia (DSI) turut mensponsori LIGA Stacia dengan Kopi Mediasi, layanan alternatif untuk penyelesaian sengketa baik menggunakan instrumen kelembagaan maupun kompetensi. Dr. Gatot Efrianto, S.H., M.H., anggota istimewa Mapala Stacia UMJ, mengatakan."Bahwa ngopi bareng di Alun-Alun Surya Kencana, TNGP, adalah salah satu bentuk dukungan DSI. Gatot menjelaskan bahwa DSI telah mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi dalam bentuk PT, yang membuka peluang bagi anggota Mapala Stacia untuk mengikuti sertifikasi bekerja di ketinggian dan menjadi profesional di bidangnya."ungkapnya pada hari Selasa, (2/7/24).
Tak cukup sampai di situ, Prof. Sabela Gayo, S.H., M.H., Ph.D., menambahkan bahwa DSI juga memberikan layanan mediasi dan menyelenggarakan kegiatan sertifikasi. Prof. Sabela turut membersamai kegiatan ini hingga di Alun-Alun Surya Kencana, TNGP.
Dalam penutupan sesi, Nurdin Lessy, S.H., menekankan bahwa kegiatan pecinta alam harus berkembang, tidak hanya naik gunung tetapi juga memperhatikan kemaslahatan banyak orang. "Kita ketahui sendiri bahwa kualitas lingkungan mulai berkurang. Bumi masih sama namun manusia bertambah banyak. Untuk itu, pada LIGA kali ini, kita juga mengangkat isu Zero Waste agar keberadaan Stacia UMJ terasa kiprahnya," tutup Lessy yang akrab disapa Om Lay
Pembicaraan di alun-alun meski ringan sambil ngopi namun dalam dan strategis, kata Ketua Dewan Penasehat Stacia UMJ, Arif Yanuarto, S.Kom. (HAR)