Panti Asuhan dan Panti Jompo Jadi Harapan Baru Ekonomi dan Sosial Wonogiri

0

 



Wonogiri, Pakuan Pos – Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, masih menghadapi tantangan ekonomi yang cukup berat. Tahun lalu, daerah ini mencatat defisit hampir Rp1 miliar, dengan realisasi pendapatan kas daerah sebesar Rp2,3 triliun dari total APBD 2024 sebesar Rp2,4 triliun. Di tengah keterbatasan anggaran, inisiatif pemberdayaan komunitas pun menjadi sangat penting. Salah satu harapan baru yang muncul adalah pembangunan panti asuhan dan panti jompo oleh Yayasan Karya Alam Wisesa.


Wujud Nyata Pemberdayaan Komunitas

Camat Batuwarno, Khrisma Eko Sutiyono, S.Sos., menyebut bahwa masyarakat menyambut positif pembangunan panti tersebut yang berlokasi di Desa Sumberejo, Kecamatan Batuwarno. Panti ini bukan hanya sebagai tempat perlindungan bagi anak-anak terlantar dan para lansia, namun juga menjadi pusat pemberdayaan masyarakat.

“Anggaran dari pemerintah sangat minim untuk membangun ekonomi dan pemberdayaan masyarakat di Wonogiri,” ujarnya saat menghadiri peletakan batu pertama pada Minggu (11/5/2025).


Konsep Holistik: Sosial, Spiritual, dan Kemandirian Ekonomi

Pendiri Yayasan Karya Alam Wisesa, Thomas Johnson, menuturkan bahwa pembangunan panti akan dilakukan di lahan seluas 3 hektar yang akan dikembangkan hingga 4 hektar. Di dalamnya akan dibangun lima rumah ibadah dari berbagai agama, sebagai simbol toleransi dan keharmonisan.

“Melalui pembangunan panti asuhan ini, kami ingin anak-anak terlantar memiliki masa depan dan bisa ikut membangun Wonogiri,” ujar Thomas, yang akrab disapa Tom.

Panti ini juga akan dilengkapi dengan area pertanian dan peternakan. Anak-anak akan dibekali keterampilan beternak dan bertani langsung dari para praktisi. Hasil produksi pertanian dan peternakan akan dijual untuk mendukung keberlanjutan operasional panti.

“Seluruh hasilnya akan kembali untuk kegiatan dan pengembangan panti,” tambahnya.


Dimulai dengan 20 Anak, Terbuka bagi Semua Latar Belakang

Peletakan batu pertama dilakukan secara Katolik, dipimpin Romo Suyitno SJ dari Paroki Santo Yusuf Baturetno, didampingi oleh Suster Felicia TMN. Tahap awal pembangunan akan difokuskan pada panti asuhan dengan kapasitas hingga 70 anak, dimulai dengan 20 anak pertama. Anak-anak berusia 5 hingga 18 tahun akan menerima pendidikan formal di sekolah-sekolah terdekat.

Panti ini juga akan menerima lansia dari berbagai latar belakang agama, menjadikannya ruang inklusif dan penuh kasih.


Dukungan Desa dan Dampak Ekonomi Lokal

Kepala Desa Sumberejo, Tri Haryanto, menyampaikan apresiasinya atas pembangunan panti yang dinilai mampu menjadi katalis ekonomi lokal.

“Selain membantu anak-anak dan lansia, panti ini akan membuka lapangan kerja dan menggerakkan roda ekonomi desa,” katanya.

Dengan semangat gotong royong dan dukungan masyarakat, pembangunan panti ini diharapkan menjadi tonggak awal kebangkitan sosial dan ekonomi Wonogiri secara berkelanjutan.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Terima !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Baca Lebih Lanjut
Accept !
To Top