Kepala Desa Ciawi Jelaskan Proyek Greenhouse Anggur: "Ini Warisan untuk Anak Cucu"

0

 



Bogor, Pakuan Pos - Kepala Desa Ciawi, H. Nana Sumarna, S.A.G, membela proyek ketahanan pangan yang tengah dilaksanakan di desanya, yang melibatkan pembangunan greenhouse (GH) tanaman anggur di atas tanah wakaf Masjid Amaliah. Dalam konfirmasi kepada tim investigasi media ibu kota, Kades Nana mengungkapkan bahwa proyek ini adalah bagian dari alokasi Dana Desa yang sah dan telah disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat.


Pembangunan GH Anggur di Lahan Wakaf: Solusi atas Keterbatasan Lahan Desa

Kades Nana menjelaskan bahwa pemilihan lahan wakaf Masjid Amaliah sebagai lokasi proyek ini dikarenakan keterbatasan lahan yang dimiliki oleh desa. “Kenapa dibangun di lahan wakaf Masjid Amaliah? Karena keterbatasan lahan di desa kami. Lahan ini memang tersedia dan cocok untuk proyek ini, serta dekat dengan pusat kegiatan warga,” ujarnya.

Proyek greenhouse ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendukung ketahanan pangan lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Nana menegaskan bahwa tanaman anggur dipilih karena memiliki nilai ganda: sebagai komoditas pangan dan sebagai sarana edukasi bagi masyarakat. “Proyek ini tidak hanya soal buah anggur. Kami ingin menjadikan greenhouse ini sebagai tempat edukasi, di mana masyarakat bisa belajar tentang cara menanam anggur yang baik, serta memanfaatkan hasilnya untuk berbagai keperluan, termasuk souvenir dan produk olahan lainnya,” lanjutnya.


Sosialisasi yang Sudah Dilakukan dengan Masyarakat

Mengenai proses sosialisasi, Kades Nana menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengadakan sosialisasi sejak 16 April 2025 kepada warga dan jamaah Masjid Amaliah. “Kami sudah mengundang para jemaah masjid dan juga menyebarkan informasi melalui grup WhatsApp. Respon masyarakat sangat positif, mereka berharap proyek ini segera terealisasi sehingga dapat dimanfaatkan untuk ketahanan pangan dan kegiatan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.

Nana juga menambahkan bahwa masyarakat akan dilibatkan dalam proses penanaman anggur, dengan harapan mereka dapat mempelajari teknik pertanian yang lebih baik. “Setelah greenhouse selesai, kami akan mengundang warga untuk ikut serta dalam penanaman anggur. Ini kesempatan bagi mereka untuk belajar tentang pemupukan dan perawatan tanaman, agar mereka juga bisa memanfaatkan pekarangan mereka sendiri,” jelasnya.


Kritik Mengenai Keterbatasan Akses dan Harapan untuk Pemerintah Pusat

Di akhir wawancara, Nana menyampaikan kritik terhadap kebijakan pusat yang tidak selalu memperhatikan kondisi geografis dan infrastruktur di daerah. “Kami ini berada jauh dari jalan raya, tidak ada akses mobil ke kantor desa. Bahkan untuk tamu saja, mereka harus parkir di tanah warga. Jadi, jika ada bantuan untuk pembebasan lahan atau pengembangan infrastruktur, itu sangat kami harapkan,” ujar Nana. (Wp

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Terima !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Baca Lebih Lanjut
Accept !
To Top