Jakarta, Pakuan Pos - Perintah Presiden Prabowo Subianto untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) PHK saat menghadiri Sarasehan Ekonomi 8 April lalu di Jakarta sudah mulai dibahas, baik rencana kerja dan personalianya. Intinya semua pihak yang berkepentingan bisa terlibat dalam Satgas ini.
Ketua Umum KSPSI Moh Jumhur Hidayat mengaku dirinya bersama pimpinan buruh Said Iqbal dan Andi Gani telah diundang Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad untuk mendiskusikan masalah tersebut, di sebuah tempat di Jakarta, Rabu (16/4).
"Kami diundang oleh Pak Sufmi Dasco Ahmad untuk berdiskusi terkait Satgas PHK ini. Di situ hadir Mensesneg Prasetyo dan Seskab Letkol Teddy Indra Wijaya," ungkap Jumhur dalam keterangan tertulisnya beberapa saat lalu.
Ketua Umum KSPSI itu membocorkan materi yang dibahas dalam pertemuan tersebut, antara lain: Mencermati potensi kemungkinan adanya perusahaan yang mau mem-PHK pekerjanya; Mendiskusikan langkah langkah menghindari PHK misal pengurangan jam kerja dan sebagainya sambil menunggu kemungkinan penulihan ekonomi khususnya akibat kebijakan tarif Donald Trump; Membahas kemungkinan insentif kepada Perusahaan agar tidak buru-buru mem-PHK pekerjanya; Memastikan JKP (Jaminan Kehilangan Pekerjaan) dibayarkan dengan baik oleh BPJS Ketenagakerjaan; Memastikan pembayaran pesangon sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku atau berdasar Perjanjian Kerja Bersama; Memetakan potensi pasar kerja baru bagi yang ter-PHK misal dengan melalui pelatihan Reskilling (pelatihan untuk pekerjaan baru) dan lain-lain; dan Satgas PHK agar dibentuk dengan personalia dari unsur Tripartit (Pemerintah, Pengusaha dan Pekerja) plus BPJS Ketenagakerjaan, Akademisi ahli ketenagakerjaan dan lain-lain.
Prabowo Akan Hadiri Peringatan MayDay
Jumhur yang juga Ketua Umum DPP KSPSI menyempaikan dalam kesempatan itu kaum buruh khsususnya yang tergabung dalam KSPSI, KSPI, KSPSI AGN dan KSBSI juga menyampaikan undangan kepada Presiden RI untuk bisa hadir dalam acara Peringatan Hari Buruh Internasional atau MayDay, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 1 Mei mendatang.
"Dari pembicaraan itu, terungkap insya Allah Presiden bersedia hadir bersama kaum buruh pada acara May Day itu " pungkas Jumhur. (A.T)
