Bandung, Pakuan Pos - Pada tanggal 15 Januari 2025, The Soaltee di Kathmandu bakal menjadi tuan rumah Penghargaan Pariwisata Everest yang bergengsi, sebuah acara yang didedikasikan untuk mempromosikan pariwisata, seni, dan budaya sebagai bagian dari kampanye yang lebih luas untuk membangun Nepal yang sejahtera. Acara ini akan dimulai pada pukul 14.00 dan akan merayakan kekayaan keragaman budaya Nepal dan hubungan globalnya.
Tema acara tahun ini, Kampanye untuk Mempromosikan Pariwisata, Seni, dan Budaya, Kontribusi kami untuk Membangun Nepal yang Sejahtera, menyoroti pentingnya pariwisata berkelanjutan dalam melestarikan wilayah Himalaya. Selain itu, slogan kampanye Kami Menyelamatkan warga Himalaya untuk Pariwisata Berkelanjutan, menekankan perlunya pariwisata bertanggung jawab yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat lokal.
Demikian dikatakan ketua Yayasan Gentra Lestari Budaya (GLB) Ratu Ratna Dewi Kartika melalui pesan Whatsapp kepada Redaksi Pakuan Pos pada Jum'at, (6/12/24) malam.
Penghargaan Pariwisata Everest telah menarik partisipasi dari berbagai negara, yang dilambangkan dengan pengibaran bendera dari negara-negara seperti Indonesia yang diwakili oleh Yayasan Gentra Lestari Budaya dibawah pimpinan Ratu Ratna Dewi Kartika, Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Jepang, India, Cina, Korea Selatan, Maladewa, Afrika Selatan, UEA dll.
"Representasi global ini menunjukkan semakin menonjolnya Nepal di panggung dunia sebagai pusat pertukaran budaya dan pariwisata," Kata Ratu Ratna Dewi Kartika.
Acara ini akan menampilkan pertunjukan budaya yang dinamis, termasuk tarian dan musik tradisional dari berbagai daerah di Nepal, lebih lanjut mempromosikan kekayaan warisan negara. Melalui pertunjukan seni ini, upacara penghargaan ini bertujuan untuk menumbuhkan apresiasi yang lebih dalam terhadap kekayaan budaya Nepal dan memperkuat ikatannya dengan komunitas global’ Satyakala Lama.
Sementara itu, Direktur AMS Entertainment mengatakan Seiring dengan Nepal yang terus mempromosikan pariwisata berkelanjutan dan pelestarian budaya. Penghargaan Pariwisata Everest 2025 akan berfungsi sebagai platform penting untuk mengakui dan menghormati kontribusi terhadap upaya ini.
"Acara ini diharapkan dapat menarik tamu-tamu terkemuka, termasuk pejabat internasional, duta budaya, dan pemangku kepentingan utama dalam industri pariwisata," Ujarnya.
Lebih lanjut, menurut paparan Prabudi Dharma selaku dewan pakar GLB dengan adanya ajang Festival budaya Internasional ini akan membangkitkan semangat nasionalisme dan menjaga hubungan baik antar negara melalui budaya.
"Semoga kami bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional," Pungkas Prabudi Dharma.
Ketua umum GLB Ratu Ratna Dewi Kartika menyebutkan delegasi Indonesia yang akan berangkat dalam misi kebudayaan ini, berjumlah 15 orang. Yakni; GLB Sumbar dan GLB Jabar. (*)