Bandung, Pakuan Pos - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara turut berpartisipasi dalam Apel Siaga Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Subang, dalam keterangan yang diterima pada Jum’at (7/11/2025).
Kehadiran Perhutani dalam apel tersebut menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung upaya mitigasi dan penanggulangan bencana di tingkat daerah, mengingat sebagian besar wilayah Subang merupakan kawasan hutan yang memiliki kerentanan terhadap bencana alam, seperti tanah longsor dan banjir bandang pada musim hujan.
Apel siaga dipimpin oleh Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi, serta dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), serta berbagai unsur relawan penanggulangan bencana lainnya.
Di tempat terpisah, Administratur/KKPH Bandung Utara, Dedy S.J. Mulyanto, menyampaikan bahwa Perhutani siap berkolaborasi penuh dengan Pemerintah Kabupaten dan BPBD Subang dalam langkah-langkah mitigasi maupun respons kebencanaan.
“Perhutani memiliki peran vital dalam menjaga fungsi hidrologis hutan. Kami siap bersinergi dengan Pemkab dan seluruh stakeholder untuk melakukan mitigasi di wilayah hulu, seperti reforestasi di lahan kritis, serta turut membantu dalam penanganan darurat bencana di lapangan,” jelas Dedy.
Sementara itu, Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi, dalam sambutannya menegaskan bahwa penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Ia mengajak seluruh pihak — mulai dari pemerintah daerah, TNI, Polri, dunia usaha, akademisi, relawan, media, hingga masyarakat — untuk bersinergi membangun sistem penanggulangan bencana yang tangguh, cepat, dan terukur.
“Jangan sampai ketika bencana datang, kita masih sibuk mempersiapkan diri. Dengan kesiapan sejak dini, Insyaallah respons kita akan lebih cepat, tepat, dan efektif dalam menyelamatkan jiwa serta meminimalkan kerugian akibat bencana alam,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Agus juga menyampaikan lima pesan penting, yaitu memperkuat koordinasi lintas sektor, mengoptimalkan peran relawan dan masyarakat, memperhatikan wilayah rawan, memanfaatkan teknologi informasi kebencanaan, serta menanamkan nilai gotong royong dan empati dalam setiap langkah penanggulangan bencana. (Ben)

