Jakarta, Pakuan Pos - Menyikapi isu global khususnya peperangan yang terjadi antara Iran dan Israel, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menyatakan bahwa inilah saatnya Umat Islam dan negara-negara Islam mendukung percepatan Kemerdekaan Palestina dengan terus mendukung sesama umat Islam yang tengah berjuang untuk mempertahankan kedaulatannya agar diberikan kemenangan menghadapi Israel dan kroni-kroninya.
"Inilah saat yang sangat tepat bagi Umat slam dan negara-negara Muslim untuk mendukug dan mempercepat kemerdekaan Palestina. Karena itu kita (ICMI) harus sama-sama sejalan dan terus mendoakan sesama saudara-saudara muslim kita, khususnya Iran dan Palestina yang sedang berjuang mempertahankan kedaulatannya melawan Israel serta kroninya, agar diberikan kemenangan dalam perjuangannya," kata Ketua Umum ICMI Prof. Dr. Arif Satria SP., M.Si dalam sambutannya saat Webinar Nasional bertajuk "Melihat Realitas Kajian dan Analisis Prospek SDA serta Destinasi Pariwisata Eksklusif 4 Pulau Aceh yang Disengketakan" pada Jumat malam, (20/6/ 2025) di Jakarta.
Arif juga mengharapkan, agar negara-negara yang tidak berperikemanusiaan seperti Israel dan kroninya akan segera dihancurkan dan runtuh kekuasaannya.
"Ya tentu kita banyak berharap dan berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala agar memberikan kemenangan kepada saudara kita yang tengah berjuang," jelas Arif.
Terkait dengan topik yang dibahas mengenai empat pulau kecil di Aceh yang jadi sorotan, Arif menilai pulau-pulau tersebut memang strategis dan berperan penting secara ekologis bagi Aceh.
"Pulau kecil itu punya peran penting ya. satu dalam peran-peran ekologis menjadi kekuatan yang namanya small island. Kemudian dia juga punya fungsi ekonomi, juga punya fungsi sosial, tapi dia juga punya kerentanan," terang Arif.
Menurut Arif yang juga Rektor Universitas IPB itu, kerentanan yang dimaksud adalaha karena pulau-pulau kecil tersebut jika tidak mampu dikelola dengan baik itu juga bisa berpotensi untuk tenggelam. Oleh karena itu menurutnya, untuk menciptakan sebuah pulau yang berkelanjutan dalam pengelolaannya ini benar-benar harus dirumuskan dengan baik dan tidak bisa sembarangan dan membutuhkan sebuah kerangka governance yang baik, kerangka manajemen yang baik dan di situlah peran pemerintah sangat diperlukan.
"Nah, oleh karena itu tentu kejelasan kepemilikan pulau di manapun ini menjadi penting dan alhamdulillah Pak Presiden Prabowo sudah mengambil keputusan strategis terkait dengan pulau ini dan Pak Presiden sudah mengeluarkan kebijakan yang menurut saya bijak untuk masa depan keempat pulau tersebut," kata Arif.
Dirinya berharap semoga dengan prinsip _sustainability_ dengan aspek ekonomi yang maju, aspek sosial yang menjaga budaya, tapi juga menjamin aspek ekologisnya. Karenanya menurut Arif, ketiga isu ini bisa menjadi pilar bagi kekokohan pulau-pulau di Indonesia khususnya keempat pulau yang ada di antara Aceh dan Sumatera Utara sebagai agenda kedepannya.
"Tentu kita tidak lagi mempersoalkan isu masa lalunya bagaimana sepertinya terjadi, tapi yang paling penting adalah bagaimana pulau empat pulau ini bisa menjadi prototip untuk membangun pulau-pulau kecil di Indonesia yang jumlahnya kurang lebih sekitar 17.000 pulau," ungkap Arif
Menurut Arif, itulah salah satu fungsi khalifah fil ardh atau pemimpin di muka bumi yaitu menjaga kemakmuran, menjaga kelestarian, dan menjaga sustainability dari anugerah yang Tuhan ciptakan pada manusia, yaitu pulau-pulau kecil ini.
"Saya yakin jika prospek masa depan agar fungsi ekologisnya pulau itu terjaga, fungsi ekonominya juga terjamin, dan fungsi sosialnya juga terlindungi, maka saya kira ini akan sangat bagus sekali," pungkas Arif.
Hadir dalam kesempatan itu turur memberikan pengantar, Direktur CIDES ICMI, Prof. Dr. Andi Faisal Bakti, MA., Ph.D. yang turut menekankan pentingnya pengelolaan Sumber-sumber Daya Alam di pulau-pulau tersebut bagi kesejahteraan Bersama, yang selama ini belum dapat dilakukan.
Hadir juga narasumber lainnya sebagai pembicara, seperti Prof. Dr. Eng. Ir. Teuku Abdullah Sanny, M.Sc. Wakil Ketua Umum ICMI asli Aceh yang membidangi energi dan sumberdaya alam, serta guru besar Geologi ITB, yang mengungkapkan potensi besar di Aceh termasuk 4 pulau tersebut sebagai potensi sumber gas terbesar di Asia saat ini.
Ada juga Dr. Ir. Mustafa Abubakar, MS., Dewan Penasihat ICMI Pusat, juga asal Aceh, Dr. Ir. Yusuf S. Djajadihardja M.Sc., Pakar Geologi serta Dr. Ir. Andi Yuliani Paris, M.Sc., Sekjen ICMI/ Anggota Komisi XII DPR RI.
ICMI akan selalu hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia. ICMI yang berlandaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan berbasis kecendekiaan akan selalu berperan aktif mendorong kebaikan untuk bangsa dan negara. (Rs)